Kedua negara tersebut banyak membeli produk minyak nabati (kelapa sawit) Indonesia. Walaupun begitu, jumlah transaksinya hanya sekitar 0,5% dari total ekspor sawit Indonesia pada 2020.
Walaupun jumlah impor gandum dari Ukraina tidak terlalu besar, menurut Krisna, Indonesia tetap perlu mencari sumber pemasok gandum lain untuk menghindari dampak kelangkaan kalau perang terus berlangsung.
"Hal ini dibutuhkan untuk menghindari kelangkaan dan kenaikan harga pada bahan pangan yang bersumber dari gandum," imbuh Krisna. (FHM)