"Sepi mas, ini dari pagi sampai siang ini baru dapat dua konsumen saja. Padahal hari minggu, biasanya sudah ramai jam segini," ucap pria pegawai gerai minuman di Mal Matos yang enggan menyebutkan namanya.
Seorang pengunjung Novita Widyawati menuturkan, ia sedianya ingin membeli pakaian di mal yang ada di Jalan Veteran, namun ia mengurungkan niatnya karena gerai - gerai tutup. Dirinya mengaku telah mengetahui adanya penutupan mal, namun ia ingin datang ke mal karena sambil membeli makanan.
"Niatnya beli baju atau kalau nggak buka ya mau beli camilan di foodcourt, tapi tetap dibawa pulang. Eh ternyata aksesnya tutup mau naik (ke lantai satu)," ucap dia.
Sementara itu Mall Director Matos Fifi Trisjanti mengemukakan, pihaknya mendukung langkah pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19 yang kian masif. Makanya pihak manajemen Matos memutuskan untuk menutup gerai dan tenant non-kebutuhan pangan dan medis. Meski diakuinya, penutupan mal ini berimbas juga besar bagi sektor pendapatan para karyawan dan gerai - gerai yang ada di dalam mal itu sendiri.
"Jadi ini PPKM (darurat), ya mau nggak mau, kita harus nurut. Saya tidak mungkin, pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang tidak bijak. Jadi ini memang yang terbaik, kalau kita nggak PPKM ya bakal nggak karuan. Malah kita akan tambah sengsara," tegasnya.