"Gegara pandemi ini, tidak ada satupun turis yang datang dan momen ini harusnya kita pergunakan untuk menggaet wisatawan nusantara agar bisa membangkitkan perekonomian pariwisata dan ekonomi kreatif bangsa sendiri," tambahnya.
Menteri Sandi menambahkan, untuk itu pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mesti bersiap diri sekarang, terlebih jika nantinya Indonesia akan melonggarkan PPKM seiring penurunan kasus.
"Selain vaksinasi Covid-19 yang saat ini terus diakselerasi oleh pemerintah termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE yang ketat dan disiplin juga harus menjadi perhatian pelaku parekraf. Terlebih tren pariwisata kedepan polanya akan beradaptasi kepada pariwisata yang personalize, customize, localize, dan smaller in size," paparnya.
Untuk itu, Menteri Sandiaga Uno mengajak pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut untuk dapat bersiap menyambut serangan pariwisata (Revenge Tourism).
"Contohnya yang terjadi di India, setelah lockdown, di sana terjadi revenge tourism. Semua penerbangan habis, okupansi hotel full, bahkan kelebihan permintaan sebesar 40 persen dan akhirnya banyak wisatawan yang kecewa. Itu bisa terjadi juga di sini lantaran destinasi-destinasi di Garut yang bisa dicapai dengan menggunakan transportasi darat dari Jakarta selama kurang lebih tiga jam," ujar Menparekraf Sandi. (TIA)