sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hindari Gulung Tikar di Masa Pandemi, Pefindo: Strategi Efisiensi Perusahaan Penting Dilakukan

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
01/09/2021 15:39 WIB
Head Of Corporate Ratings PT Pefindo, Niken Indriarsih memberikan input pada pelaku usaha untuk bisa mengurangi beban dampak pandemi.
Hindari Gulung Tikar di Masa Pandemi, Pefindo: Strategi Efisiensi Perusahaan Penting Dilakukan (Dok.MNC Media)
Hindari Gulung Tikar di Masa Pandemi, Pefindo: Strategi Efisiensi Perusahaan Penting Dilakukan (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Head Of Corporate Ratings PT Pefindo, Niken Indriarsih, mengatakan dengan pertumbuhan yang lebih rendah ketika pandemi covid 19 memaksa manajemen perusahaan melakukan efisiensi biaya, terutama beban produksi dan beban operasional.

Menurutnya, efisiensi biaya pada beban produksi dan beban operasional penting untuk dilakukan, di tengah rendahnya daya beli masyarakat. Dari sisi produksi, bisa mulai melakukan efisiensi proses produksi, seperti penyesuaian shift kerja yang menerapkan protokol kesehatan, anjuran pemerintah.

"Kemudian dari beban operasional, baik beban umum maupun beban penjualan tentunya akan dilakukan inovasi maupun efisiensi, karena mungkin seperti waktu kegiatan promosi, selama pandemi ini juga tidak dimungkinkan terkait kegiatan gathering ya untuk pengumpulan massa," ujarnya pada Market Review IDXChanel, Rabu (1/9/2021).

"Melakukan efisiensi serta penambahan strategi juga penting dilakukan untuk perusahaan untuk mempertahankan laba ditengah harga komoditas yang meningkat. "Beberapa harga komoditas yang naik ini tentunya perlu dicermati juga oleh pemain di sektor ini (mamin)," tambahnya.

Niken menjelaskan, dengan adanya pandemi ini yang membatasi mobilitas masyarakat, memaksa perusahaan untuk proaktif, inovatif, serta kreatif dalam memasrarkan produknya dalam berbagai saluran, tidak hanya melalui offline tapi penting juga melalui online seperti market place, e-commerce dan delivery lainnya. 

"Jadi kalau kita lihat memang ada peningkatan juga untuk sektor digital ini, walaupun mungkin dari sisi kontribusi, masih belum mendominasi dibandingkan saluran distribusi lainnya," sambung Niken

Dengan melemahnya daya beli masyarakat saat masa pandemi covid 19 juga membuat persaingan di pasar digital menjadi ketat. Niken menyebut, Alasannya karena banyak pemain domestik maupun internasional yang lebih mudah dan memungkinkan memiliki produk yang mirip dengan harga yang berbeda.

"Maka penting untuk perusahaan di sektor ini untuk cepat beradaptasi dan menangkap peluang bisnis di masyarakat, tentu misalnya dengan diversifikasi produk, atau mungkin penetrasi pasar baru dan atau mungkin aktivitas pemasaran yang lebih mendukung," lanjutnya.
 
Kedepannya, Niken optimis, industri mamin akan merangkak naik, seiring dengan pertumbuhan positif perekonomian Indonesia pada kuartal II 2021, serta relaksasi PPKM yang kini sudah turun level.

"kita lihat dari 1,5 tahun ini (industri Makanan Minuman) masih terjaga, diharapkan bisa terjaga juga kedepannya, atau mungkin lebih baik, seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia," tuturnya. 

(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement