Ida menyatakan, ada beragam cara ia menawarkan produk HoD, salah satunya dengan wholesale (grosir). Pertama - tama, HoD akan menawarkan kepada wholesaler atau toko-toko yang melakukan pembelian produk dalam jumlah besar produk tradisional yang biasa HoD produksi. Dari situ para wholesaler ada yang langsung membeli produk, tapi ada juga toko yang inginnya memasang sesuai keinginan mereka, terkait desain dan pola jahitannya.
"Jadi masing-masing wholesaler mempunyai ciri khas sendiri, tapi diproduksi oleh HoD. Strategi bergabung dengan organisasi besar, tujuannya supaya kami bisa dipromosikan, sehingga bisa mendapat wholesaler baru. Awalnya tak menyangka akan ada orang yang membeli produk yang dijual oleh HoD," tuturnya.
Ia mengaku saat pandemi Covid-19, ada dampak penurunan omzet penjualan ke usaha HoD. Namun perlahan omzetnya mulai stabil, bahkan hingga merambah pasar ekspor.
Saat pandemi Covid-19 merebak di awal Februari, HoD memproduksi masker kain bahan batik, dan non-batik untuk dipasok ke beberapa toko wholesaler di luar Indonesia, Jakarta, dan Malang. Namun diakuinya salah satu kendala yang dihadapi akibat pandemi, terhentinya pemasok bahan baku.
“Saat kondisi mulai membaik, kami mulai jalan lagi pelan-pelan memproduksi produk. Namun tetap melihat kondisi pasar, jadi harus cermat bikin produk apa yang bisa di jual,” tukas dia.