Kepala Divisi Produksi dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas, Bambang Prayoga menambahkan, teknologi memiliki peran sebagai enabler dalam rencana dan strategi Indonesia Oil & Gas 4.0, yang terdiri atas digitalization dan technology adoption.
Di tengah transisi energi yang tengah berlangsung serta tuntutan bagi industri berbasis fosil untuk memperhatikan keberlanjutan lingkungan, maka teknologi menjadi salah satu kunci untuk menjaga daya saing industri hulu migas.
Melalui penerapan AI/ML, maka kemampuan paling optimal dari suatu peralatan bisa diprediksi dengan lebih presisi dengan tetap memastikan bahwa safety tetap terjaga. Semisal pada jadwal pemeliharaan suatu jenis peralatan yang menurut manual book setiap sekian waktu, melalui penerapan AI/ML maka anomali kinerja peralatan tersebut dapat dideteksi sehingga upaya pencegahan kerusakan dapat dilakukan segera.
"Setelah penerapan AI/ML maka akan memunculkan prediksi kapan kegiatan pemeliharaan harus dijadwalkan, sehingga unplanned shutdown dapat dihindari sehingga produksi minyak dan gas menjadi lebih optimal. Ini salah satu contoh bagaimana AI/ML bisa memberikan value dan juga kinerja produksi yang lebih optimal," terangnya.
(DES)