"Sejauh ini, SBI telah mereklamasi lahan pascatambang pasir silika dengan penanaman beragam jenis pohon, antara lain pinus, karet, sereh wangi, sengon, trembesi, jati, mahoni, hingga buah-buahan," tandas Vita.
Dalam pengelolaannya, SBI melibatkan masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan akademisi. Seperti, misalnya, menggandeng Yayasan Renzo untuk Bangsa, sehingga sukses menyulap lokasi tersebut menjadi tujuan rekreasi, pendidikan dan pusat penelitian.
"Dan juga sekaligus sebagai bentuk pemberdayaan UKM yang berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat dan daerah terutama eks-pekerja di kawasan pertambangan silika tersebut," tegas Vita. (TSA)