Ditambah lagi, saat ini terdapat krisis energi dari beberapa negara, seperti India, Cina dan negara-negara di Eropa.
Harga minyak jadi semakin melambung lantaran produsen minyak goreng di Indonesia belum terafiliasi dengan kebun sawit, sehingga mereka terlalu mengandalkan harga CPO secara global.
Untuk itu, pemerintah berkomitmen menjaga ketersediaan dan harga minyak goreng agar tidak memberatkan masyarakat, salah satunya dengan menggelontorkan stok minyak goreng kemasan yang dibanderol seharga Rp 14.000 per liter.
"Kami sudah bicara dengan produsen, khusus untuk natal dan tahun baru, produsen sudah menyiapkan minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp 14.000 dan akan didistribusikan melalui ritel modern, dan ini disiapkan sebanyak 11 juta liter," ujar Oke. (RAMA)