ID FOOD sendiri memiliki lebih dari 80 cabang distribusi yang siap dioptimalkan untuk menggenjot pendistribusian pupuk dan pangan strategis.
“Kontribusi ID FOOD dalam distribusi pupuk dan bahan pangan bersubsidi ini diharapkan meningkatkan akses petani terhadap pupuk subsidi dan akses masyarakat terhadap minyak goreng serta beras bersubsidi,” ujarnya.
Di sektor perbenihan, ID FOOD tengah melakukan refocusing bisnis untuk menjadi produsen benih nasional bersertifikat. Perseroan melalui PT Sang Hyang Seri (SHS) siap memasok benih padi unggul bagi program perluasan sawah yang dilaksanakan Kementerian Pertanian.
Tahun ini, SHS telah menjalankan penugasan penyaluran bantuan benih bagi para petani di sejumlah provinsi.
“Selain itu, kami juga tengah menyiapkan rencana revitalisasi sarana produksi benih yang dikelola PT Sang Hyang Seri dan melakukan kemitraan offtake benih padi yang diproduksi petani,” tutur Sis Apik.
Program breakthrough juga menyasar lini bisnis perikanan dan garam. Untuk perikanan, dilakukan pengembangan bisnis penangkapan ikan terukur agar dapat siap menerima sejumlah 5 persen kuota industri nasional.
Saat ini, PT Perikanan Indonesia tengah memperkuat lini bisnis pengelolaan pelabuhan ikan, diantaranya pengelolaan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) Jakarta yang merupakan Pelabuhan perikanan terbesar di Indonesia.
Di sektor industri garam, ID FOOD melalui PT Garam menggenjot produksi dengan menyusun skema pembangunan pabrik baru.
(Ahmad Islamy Jamil)