sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ikut The Fed-ECB, BoE Juga Hawkish, Mau sampai Kapan?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
04/11/2022 12:51 WIB
Ekonomi Inggris diperkirakan akan semakin menderita akibat kebijakan ini.
Ikut The Fed-ECB, BoE Juga Hawkish, Mau sampai Kapan? (Foto: MNC Media)
Ikut The Fed-ECB, BoE Juga Hawkish, Mau sampai Kapan? (Foto: MNC Media)

Ekonomi Inggris juga diperkirakan akan semakin menderita akibat kebijakan ini.

Resesi dua tahun ke depan juga disebut akan lebih lama daripada krisis keuangan global 2008. Bank of England mengatakan bahwa kemungkinan kenaikan produk domestik bruto (PDB) akan relatif kecil hingga 2024.

Menurut Bailey, dibandingkan dengan resesi Inggris masa lalu, PDB Inggris diperkirakan akan tetap lemah dibandingkan dengan tingkat pra-resesi untuk periode yang panjang.

Bank sentral percaya output ekonomi sudah berkontraksi, dan proyeksi terbarunya adalah resesi berlanjut hingga paruh pertama 2024

“Harga energi yang tinggi dan kondisi keuangan yang lebih ketat akan membebani pengeluaran,” imbuh Bailey.

Hal ini dapat dilihat dari kenaikan biaya makanan dan energi yang tetap tinggi. Dengan tingkat inflasi tahunan naik menjadi 10,1% pada bulan September lalu. Angka ini menjadi level tertinggi dalam 40 tahun.

Pound Inggris juga kembali ‘nyungsep’ sesaat setelah pengumuman bank sentral ini. Mata uang GBP turun 2% terhadap dolar AS menjadi USD1,117 dan juga turun 1,2% terhadap mata uang euro.

Kebijakan Mini Budget yang digagas mantan PM Liz Truss pada akhir September lalu dirasa masih memiliki efek hingga saat ini.

Dengan usulan pemotongan pajak sebesar £45miliar (setara USD51,6 miliar), akhirnya berdampak pada anjloknya pound, menjatuhkan harga obligasi pemerintah (gilt), memicu kekacauan di pasar hipotek atau kredit perumahan rakyat (KPR) dan mendorong intervensi darurat oleh Bank of England dengan membeli obligasi.

Meskipun kebijakan ini telah dibatalkan, tetapi memulihkan ketenangan pasar dan mengurangi ekspektasi inflasi dalam jangka menengah menjadi kian sulit.

Selain itu, meskipun terjadi gejolak di pasar obligasi, Bank of England merencanakan menjual sebesar £750 juta (setara USD859 juta) dari utang pemerintah jangka pendek (short-term government debt) pada Selasa (1/11).

Menurut laporan Reuters, sebagai tanda sedikit kembalinya kepercayaan pasar di Inggris, investor mengajukan penawaran senilai sekitar £2,45 miliar (setara USD2,8 miliar).

Sejak pertemuan terakhir Bank of England, pasar keuangan dan ekonomi Inggris telah melalui periode turbulensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan prospek yang kian memburuk. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement