"Shift kerja tengah malam/dini hari berdampak pada terganggunya metabolisme tubuh Pilot. Semoga ini insiden bukan hanya pucuk gunung es," tutur Alvin.
Selain itu, Alvin juga merekomendasikan airlines dan regulator sebaiknya secara sistematik lakukan pemantauan kebugaran kejiwaan awak pesawat. Medical Check tidak hanya aspek fisik tapi juga aspek psikiatri.
"Demikian juga perlu perbaikan sistem interaksi Awak Kabin dengan Pilot, terutama dalam penerbangan tengah malam/dini hari. Jadwal kunjungan Awak Kabin ke kokpit perlu ditingkatkan," ungkap Alvin.
Dikatakan Alvin, idealnya kunjungan tersebut bisa dilakukan setiap 30 menit pada penerbangan normal, dan dipercepat menjadi setiap 15 menit untuk penerbangan tengah malam. (TSA)