sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Imbas Krisis Chip Semikonduktor, Produsen Mobil Global Rugi hingga Rp2,9 Triliun

Economics editor Bertold Ananda
24/09/2021 15:29 WIB
Produsen mobil global memprediksi akan mengalami kerugian  pendapatan hingga  US$210 miliar (Rp2,9 triliiun) di 2021.
Imbas Krisis Chip Semikonduktor, Produsen Mobil Global Rugi hingga Rp2,9 Triliun(Dok.MNC Media)
Imbas Krisis Chip Semikonduktor, Produsen Mobil Global Rugi hingga Rp2,9 Triliun(Dok.MNC Media)

Kelangkaan chip dan semikonduktor yang terjadi di seluruh dunia berdampak besar pada seluruh pabrikan otomotif global. Tidak hanya itu saja untuk dapat bertahan, pihak produsen akan semakin ketat dalam mengelola kouta persediaan pasokan terkait perakitan kendaraan hingga menjelang akhir tahun  2022 atau awal 2023.

Tidak mengenal merk, kelas dan juga kuantitas, hampir semua pabrikan terkena imbas dari kelangkaan chip ini. Dimulai dari Toyota, GM, Volkswagen, General Motors, Ford, Mercedes Benz, Daimler, Nissan, BMW dan masih banyak lagi yang bertahan dengan menyesuaikan proses produksi mobil.  

Keadaan itu diperparah dengan gelobang dua pandemi COVID 19 yang membuat negara pemasok dan pembuat chip juga mengalami masalah kekurangan Pasokan yang telah menghambat produksi.

Masalah chip dan semi konduktor yang saat ini semakin parah hingga terjadinya krisis sontak membuat para pembuat mobil mulai berinvestasi dalam membangun perusahaan pembuatan chip sendiri. Seperti produsen mobil asal Korea Selatan yang satu ini yakni Hyundai yang mengandeng KIA untuk mengembangkan dan membuat chip semikonduktor sendiri pada unit mobil EV nya di tahun depan. 

(IND) 

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement