"Dulu kita pakai Premium. Memang antri, tapi lebih murah. Tapi sejak ada program langit biru, makin susah cari Premium. Sekarang malah Pertalite yang langka. Jadi seperti dibola-bola lah kita," tukasnya.
Sebelumnya, Staf Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Haris Anza, mengatakan terjadinya kekosongan stok BBM jenis Pertalite di Medan dan sejumlah daerah lainnya di Sumut, dikarenakan adanya faktor kenaikan konsumsi rata-rata harian sejak penurunan PPKM di wilayah Sumut.
"Ada peningkatan konsumsi rata-rata 9 persen untuk jenis gasoline (Pertalite dan Pertamax Series) dan 10 persen untuk jenis gasoil (Solar dan Dex Series)," sebut Haris.
Selain itu, sambung Haris, dalam sepekan terakhir terjadi gangguan distribusi BBM akibat tanker yang sulit sandar karena gelombang laut yang cukup tinggi.
"Faktor cuaca yang kurang bersahabat memang mengganggu distribusi. Untuk mengatasinya, kamis udah melakukan optimalisasi mobil tangki dan menambah jam kerja fuel terminal BBM," pungkasnya.