"Maka dari itu sebenarnya bukan PPKM jawabannya tapi lockdown," ujarnya.
Bhima pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III akan mengalami kontraksi atau -0,5% (year on year).
"Kalau kuartal ke II masih tumbuh kisaran 2%-4% karena kondisinya berbeda. Pada ada saat itu keyakinan konsumen masih tinggi, dan produktivitas sektor manufaktur juga meningkat. THR karyawan dibayar penuh,” katanya.
Menurutnya yang lebih berat adalah kuartal ke III dan jika belum tuntas pandemi nya maka kuartal ke IV ikut mengalami kontraksi.
"Full year (2021) bottom linenya -0,5% dan best skenarionya 2%," kata Bhima.
(IND)