Telkom sebagai emiten pelat merah dengan jumlah aset sebesar Rp221,20 triliun per 30 September 2020, cukup menjanjikan untuk menggandeng sejumlah platform atau media lokal Indonesia. Mantan Bos Inter Milan menilai langkah itu penting dilakukan.
Melalui anak usahanya seperti Indihome atau Telkomsel, emiten bisa menunjukan sikap keberpihakan pada konten dan game karya anak bangsa. Meski begitu, BUMN Telekomunikasi itu tidak bisa menutup diri dengan konten asing.
"Kalau kita lihat Telkom menjadi sangat penting. Telkom punya perusahaan yang invest kepada startup-startup dan juga yang sudah didiskusikan cukup lebar bersama Tim Telkom, Indihome ataupun Telkomsel bisa ada keberpihakan dengan konten lokal ataupun game lokal. Walaupun kita tidak bisa juga anti daripada konten-konten lainnya, tapi keberpihakan itu harus ada," tuturnya.
Merespon permintaan Erick, Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah menjelaskan, pihaknya tengah menggandeng sejumlah swasta untuk menggarap platform digital. Karena itu, manajemen berharap ada regulasi baru yang menjadi landasan hukum untuk dijalankan bersama.
"Kita kembangkan suatu, katakanlah platform lokal begitu, yang melibatkan dari para platform iklan, publisher, media, para agensi, dan tentunya kita membutuhkan support dari pemerintah untuk mengatur regulasi yang memang memungkinkan ini untuk dijalankan," tutur Ririek. (TYO)