IDX Channel – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengakui adanya penundaan kedatangan 100 juta vaksin Covid-19 astrazeneca ke Indonesia. Penundaan ini dikarenakan kebijakan embargo di beberapa negara yang memproduksi vaksin.
“Di bulan april ada embargo dari India terkait astrazeneca sehingga 10 juta dari 30 juta vaksin yang rencananya kita terima di maret dan april berkurang, jadi cuma 20 juta. Sehingga kecepatan vaksinasinya kita atur supaya jangan ada kekosongan hari dimana tidak bisa ada vaksinasi,” ungkap Menkes Budi, dalam program Newscreen Morning IDX Channel Jumat, (9/4/2021).
Menurutnya, Indonesia seharusnya Indonesia menerima 11 juta vaksin pada maret hingga april, hanya mendapat 1 juta vaksin dan sisanya diundur pada mei 2021.
100 juta dosis vaksin yang terganggu didatangkan melalui 2 mekanisme. Yaitu melalui multilateral dengan GAVI sebanyak 54 juta secara gratis dan lewat ilateral melalui biofarma dan astrazeneca sebanyak 50 juta vaksin.
Sekadar informasi, banyak negara di Eropa dan beberapa negara di Asia dan Amerika Selatan mengalami lonjakan ketiga kasus aktif Covid-19. Hal itu mengakibatkan negara-negara yang memproduksi vaksin Covid-19 mengarahkan agar produksi vaksinnya tidak boleh di ekspor dan hanya boleh dipakai di negaranya. Hal tersebut telah mempengaruhi ratusan negara di dunia, termasuk Indonesia.(TIA)