IDXChannel - Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menyebut masih ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) di sektor pertanian Tanah Air. Pertama, dari kontribusi sektor pertanian signifikan tetapi nilai tambahnya masih relatif kecil.
Pada tahun 2020, kontribusi sektor pertanian Indonesia tertinggi kedua setelah sektor manufaktur, yakni 13,7%. Dari PDB sektor pertanian, kehutanan, perikanan, meski ada peningkatan dari tahun ke tahun namun peningkatannya relatif tidak besar.
"Misal kopi, sawit, cocoa, itu komoditas perkebunan yang banyak diekspor tetapi nilai tambahnya kecil karena diekspor dalam bentuk mentah," ujarnya dalam diskusi Menanti Taji Badan Pangan Nasional, pada Senin (30/8/2021).
Dia melanjutkan, pertumbuhan sektor pertanian dari tahun ke tahun relatif kecil kenaikannya. Selain itu, impor komoditas pangan masih berlangsung sampai sekarang seperti beras, gula, kedelai.
"Jumlah penduduk di Indonesia pasti akan meningkat terus. Sementara luas panen dan produksi padi naik turun. Posisinya, kita masih impor beras, tidak hanya itu tetapi gula, kedelai, biji gandum, bahkan garam juga masih impor," tuturnya.