“Mengenai India, India ternyata telah berubah policy-nya tidak lagi melarang sama sekali, tidak lagi melakukan banned,” kata Bayu di Jakarta, Kamis (21/12/2023).
“Tetapi (India) mengubah kebijakan ekspornya menjadi hanya dilakukan oleh pemerintah, hanya G2G, termasuk beras, gandum, dan gula, jadi harus G2G,” imbuhnya.
Dari legal formal negara setempat, lanjut Bayu, India membentuk sebuah lembaga baru yang menjadi pintu masuk dari perdagangan ekspor-impor antara pemerintah.
Adapun Bulog yang ditunjuk pemerintah Indonesia menjadi representatif bisa dan secara langsung melaksanakan negosiasi dengan lembaga yang dimaksud. Hanya saja, waktu yang dibutuhkan untuk merealisasikan impor beras jauh lebih lama.
“Prosesnya dengan kebijakan baru di India kan berjalan lebih panjang ya, jadi lebih banyak rangkaian akreditasinya yang harus kita lewati, sehingga misalnya terjadi bertransaksi, importasi dari dia (India)," ucapnya.