IDXChannel - Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menyampaikan bahwa dalam mencermati perkembangan ekonomi yang berangsur pulih seiring dengan semakin terkendalinya penyebaran Covid-19, BI menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik.
Pada akhir hari Kamis(31/3), Rupiah ditutup melemah di level (bid) Rp14.368 per dolar AS. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik di 6,73%. DXY melemah ke level 98,31. Yield UST (US Treasury) 10 tahun turun ke level 2,338%.
"Kemudian pada pagi hari ini, Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.350 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun turun pada level 6,71%," ujar Erwin di Jakarta, Jumat(1/4/2022).
Sementara itu, terkait aliran modal asing per minggu kelima Maret 2022, Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke level 83,15 bps per 31 Maret 2022 dari 94,13 bps per 25 Maret 2022, sejalan meredanya risk off di pasar keuangan global.
Berdasarkan data transaksi 28-31 Maret 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp0,98 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp2,34 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp3,33 triliun.