IDXChannel - Masih belum menunjukkan keperkasaannya, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 7 poin di level Rp14.370. Padahal, sebelumnya mata uang Garuda ini menguat Rp14.363 per USD.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar memperpanjang penguatan terhadap mata uang utama pada hari Jumat didorong oleh Investor menunggu laporan pekerjaan AS terbaru yang dapat mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS sebesar 50 basis poin bulan depan.
"Laporan pekerjaan AS yang sangat dinanti untuk bulan Maret akan dirilis dan diperkirakan akan menunjukkan tanda-tanda lanjutan dari peningkatan di pasar tenaga kerja, dengan sekitar 500.000 pekerjaan baru diciptakan," tulis Ibrahim dalam risetnya, Jumat (1/4/2022).
Pertanda untuk angka yang kuat adalah baik, setelah data pada hari Rabu dari ADP Research Institute menunjukkan bahwa perusahaan AS mempekerjakan tambahan 455.000 orang pada bulan Maret, dan data klaim pengangguran awal mingguan tetap pada level yang sangat rendah pada hari Kamis.
Federal Reserve AS menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Maret, untuk pertama kalinya sejak 2018, dan sejumlah pembuat kebijakan bank sentral sejak itu mengindikasikan bahwa kenaikan yang lebih besar sebesar 50 basis poin mungkin diperlukan pada bulan Mei untuk memerangi inflasi yang melonjak.