Dikatakan Nicke, selama ini pihaknya memang kerap membeli crude yang mahal dengan sulfurnya rendah karena kemampuan kilang dalam mengolah sulfur belum tinggi. Namun dengan RDMP itu, Pertamina meningkatkan kemampuan kilang sehingga bisa membeli crude-crude yang lebih murah dan lebih banyak di pasaran.
"Crude dengan sulfur rendah ga banyak di pasaran makanya harganya juga mahal hanya dari middle east (Timur Tengah) saja," ujarnya.
"Nah sekarang dengan kilang dilakukan revamping dan ada energi efisiensi sehingga fleksibilitas untuk menggunakan jenis crude yang lain yang lebih murah. Contoh kita ambil dari Amerika dengan selisih antara USD4-USD5 karena itu light crude bisa kita gunakan dan kita campur,"pungkasnya.
(DES)