Dia berkata platform ekonomi digital INA-ACCESS yang dikembangkan oleh Kementerian Luar Negeri RI. Platform ini untuk menjembatani interaksi pebisnis Indonesia dan Eropa Tengah dan Timur. “Meskipun ditengah Pandemi kita bahkan mencatatkan rekor ekspor tertinggi selama beberapa tahun terakhir ini bulan Agustus yang lalu,” kata Ngurah dalam Press Briefing INA LAC 15 Oktober 2021.
Ia menyebut, platform ini menjadi e-catalogue berbasis search engine yang berorientasi pada penciptaan big data.
“Kita akan menggunakan platform INA LAC business network dan juga kita akan menggunakan INA-ACCES yang akan bisa diakses di 24/7 365 hari kami akan memastikan platform ini akan semakin cepat semakin efisien untuk memfasilitasi pengusaha Amerika Latin dan Karibia,” kata Ngurah.
“4355 produk ekspor potensial yang ada di dalam digital platform ada sekitar 800 total exibitors, usaha kecil hingga menengah ada SMI ada UMKM. Dalam event tersebut ada 861 total visit Yang mengunjungi digital akses digital platform kita ini,” sambungnya.
Ngurah mengatakan, platform digital INA-ACCESS dimaksudkan untuk meningkatkan interaksi secara virtual, termasuk menjadi permanent exhibitions untuk ribuan produk ekspor unggulan Indonesia, khususnya dari UMKM, dan informasi mengenai proyek-proyek investasi konkrit, serta destinasi pariwisata Indonesia kepada kawasan Eropa Tengah dan Timur.
“Satu hal yang ingin saya tekankan di sini adalah dengan bisnis dengan digital platform yang kita miliki sudah kita Fasilitasi engagement antara pengusaha Indonesia dengan 20 negara negara kawasan Eropa tengah dan Eropa Timur,” sambungnya.
“Dan dua hari terakhir kita fasilitasi antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha dari 33 negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia,” tambahnya.