“Dulu waktu saya Menteri Perdagangan, harga beras itu USD650 per ton. Sekarang karena kita tidak belanja, harga beras itu di bawah USD400. Jadi pengaruh Indonesia terhadap harga dunia luar biasa,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan menjaga pasokan beras nasional juga mendapat perhatian internasional. Menteri Pertanian bahkan disebut menerima penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas kontribusi Indonesia dalam menurunkan harga beras dunia.
Lebih lanjut, Zulkifli menilai peningkatan produktivitas beras nasional tidak terlepas dari kebijakan deregulasi pemerintah, khususnya di sektor pupuk. Pemerintah memangkas berbagai aturan yang sebelumnya dinilai terlalu rumit sehingga distribusi pupuk kepada petani menjadi lebih cepat dan tepat waktu.
“Dikeluarkan Keppres (Keputusan Presiden) oleh Presiden, dari 140 aturan sekarang tinggal 3. Jadi pupuk sudah diterima sebelum tanam. Pengaruhnya terhadap produktivitas itu luar biasa,” ujarnya.
(Rahmat Fiansyah)