sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indonesia Sustainability Forum 2025: Perkuat Peran sebagai Pusat Gravitasi Investasi Hijau

Economics editor Dhera Arizona Pratiwi
08/10/2025 18:47 WIB
Indonesia kembali menegaskan perannya sebagai pusat gravitasi investasi hijau regional dan global melalui Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2025.
Indonesia Sustainability Forum 2025: Perkuat Peran sebagai Pusat Gravitasi Investasi Hijau. (Foto Istimewa)
Indonesia Sustainability Forum 2025: Perkuat Peran sebagai Pusat Gravitasi Investasi Hijau. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Indonesia kembali menegaskan perannya sebagai pusat gravitasi investasi hijau regional dan global melalui penyelenggaraan Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2025 yang akan digelar pada 10-11 Oktober 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).

Lebih dari sekadar forum diskusi, ISF 2025 dirancang sebagai platform konkret yang menyatukan visi global dan langkah nyata, mempertemukan pemerintah, dunia usaha, dan mitra internasional untuk mempercepat transisi menuju ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan mengusung tema 'Driving a Sustainable Future Together: Investment, Innovation, and Inclusion', ISF 2025 menjadi cerminan arah strategis Indonesia dalam mendorong investasi hijau sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi masa depan.

Indonesia hadir bukan hanya sebagai peserta dalam dialog global, tetapi sebagai negara yang mampu menjembatani kepentingan Global North dan Global South dengan pendekatan yang relevan secara lokal dan berdampak secara global.

Posisi strategis Indonesia sebagai pusat investasi hijau diperkuat oleh berbagai faktor fundamental yang saling mendukung. Potensi energi terbarukan Indonesia sangat besar, mencapai sekitar 3.700 GW dari berbagai sumber seperti tenaga surya, air, angin, panas bumi, dan biomassa. 

Potensi ini semakin diperkuat oleh kebijakan ambisius dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, serta komitmen menuju Net-Zero Emission pada 2060. Indonesia juga telah menunjukkan kesiapan infrastruktur dan teknologinya melalui proyek-proyek strategis seperti PLTS terapung Cirata dan pengembangan green hydrogen.

Tak hanya itu, kehadiran kemitraan global seperti Just Energy Transition Partnership (JETP) menjadi bukti bahwa Indonesia dipercaya sebagai mitra strategis dalam agenda dekarbonisasi dunia. Di sisi kebijakan, regulasi terbaru seperti Peraturan Menteri ESDM No. 5 Tahun 2025 memperkuat iklim investasi dengan memberikan kepastian hukum dan insentif bagi pelaku usaha energi terbarukan. 

Ditambah dengan letak geografis yang sangat strategis—berada di garis khatulistiwa dan diapit dua benua dan dua samudra utama—Indonesia menawarkan peluang investasi hijau yang bukan hanya menjanjikan, tetapi juga relevan secara geopolitik dan geoekonomi.

ISF 2025 juga menjadi ruang penting untuk mempertemukan proyek-proyek berkelanjutan yang siap ditawarkan kepada investor global. Melalui inisiatif Investment Project Ready to Offer (IPRO), forum ini menampilkan berbagai inisiatif lokal yang telah dikurasi berdasarkan prinsip keberlanjutan. 

Tujuannya jelas yakni bukan hanya menarik modal masuk, tetapi memastikan bahwa investasi tersebut mendukung transisi energi bersih, pertumbuhan ekonomi hijau, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat secara inklusif.

Forum ini akan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting nasional dan internasional yang memiliki peran strategis dalam ekosistem investasi dan keberlanjutan. 

Sejumlah pemimpin nasional yang akan hadir di antaranya adalah Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Rosan Roeslani (Menteri Promosi Investasi), Agus Harimurti Yudhoyono (Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah), Raja Juli Antoni (Menteri Kehutanan), Anindya Novyan Bakrie (Ketua Umum Kadin Indonesia), Retno Marsudi (Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Urusan Air), serta Armida Salsiah Alisjahbana (Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk UN ESCAP).

Sementara itu, dari kalangan internasional, ISF 2025 juga akan menghadirkan pemimpin dari lembaga dan perusahaan global seperti Peter Bakker (WBCSD), Thomas Broström (ACWA Power), Zhao Bin (LONGi Group), Helge Muenkel (DBS), Jaclyn Dove (Standard Chartered), Spencer (Google), dan tokoh-tokoh lain dari sektor keuangan, energi, teknologi, dan keberlanjutan.

Dengan pendekatan yang menggabungkan dialog, showcase proyek, dan matchmaking investasi, ISF 2025 bukan hanya forum wacana, melainkan wadah aksi dan implementasi. Sejak pertama kali diselenggarakan pada 2023, ISF telah memfasilitasi sejumlah nota kesepahaman strategis lintas sektor dan negara, mulai dari transisi energi, transportasi hijau, hingga ekonomi inklusif. Tahun ini, forum kembali menargetkan penandatanganan MoU bernilai tinggi serta penguatan roadmap kolaboratif untuk pembangunan rendah karbon.

ISF 2025 membawa satu narasi besar: Our Dialogue Today, Our Future Together. Dengan semangat 'From Global Forum to Collective Action', Indonesia menunjukkan bahwa dialog dapat menjadi komitmen, dan visi dapat diwujudkan melalui kolaborasi lintas batas. Melalui forum ini, benih kolaborasi ditanam, dan diharapkan akan tumbuh menjadi kemitraan jangka panjang yang memberi manfaat nyata bagi manusia dan planet.

Indonesia kini tidak hanya siap, tetapi juga layak menjadi pusat gravitasi investasi hijau yang mendorong pembangunan berkelanjutan, menghubungkan peluang lokal dengan agenda global, serta memastikan bahwa masa depan yang lebih bersih dan adil dapat dibangun secara kolektif.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement