Dukungan dilakukan melalui pengembangan tanaman agroforestry tebu mandiri di wilayah kerja Perhutani KPH Jombang dan KPH Ngawi dengan total rencana pengembangan sampai dengan tahun 2024 diperkirakan seluas 18.256 hektar.
"Tanaman agroforestry Tebu Mandiri ini dimulai pada 2021 di dua lokasi yakni di KPH Jombang seluas 386,47 hektar dan KPH Ngawi seluas 187,52 hektar, dan sudah dipanen pada tahun 2022,” ujarnya.
Selanjutnya pada 2022 tanaman agroforestry tebu tersebut akan di kembangkan di 12 KPH dengan luas 1.788 hektar, kemudian pada 2023 akan dikembangkan di 23 KPH seluas 7.962 hektar, dan pada 2024 seluas 7.962 hektar, sehingga total mencapai 18.256 hektar yang harapannya ada potensi tebu giling pada 2025 sebesar 1,277 juta ton.
Pemerintah menargetkan swasembada gula konsumsi sebanyak 2,54 juta ton pada 2045. Program swasembada gula konsumsi itu mulai digulirkan pada 2020 berupa pembukaan lahan tebu baru seluas 75.000 hektar dan bongkar ratoon tebu seluas 125.000 hektar.
Perhutani bersama Holding BUMN Pangan (ID FOOD) dan Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN Group kembali diminta berpartisipasi dalam program tersebut.