sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Industri Furnitur RI Diminta Mampu Bidik Pasar Ekspor Alternatif Selain AS dan Eropa

Economics editor Ikhsan Permana SP/MPI
09/05/2023 21:30 WIB
MenKopUKM Teten Masduki mendukung industri furnitur dan produk dekorasi rumah di Indonesia untuk membidik pasar-pasar ekspor alternatif.
Industri Furnitur RI Diminta Mampu Bidik Pasar Ekspor Alternatif Selain AS dan Eropa. (Foto Dok. Istimewa/KemenkopUKM)
Industri Furnitur RI Diminta Mampu Bidik Pasar Ekspor Alternatif Selain AS dan Eropa. (Foto Dok. Istimewa/KemenkopUKM)

Untuk itu, lanjut Teten, salah satu upaya dalam memperluas akses pasar tersebut, maka digelar pameran IFFINA 2023 yang diinisiasi oleh Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO). Di mana event internasional tersebut akan dilaksanakan pada 14-17 September 2023, di ICE BSD City, Tangerang, Banten.

Menteri Teten berharap, IFFINA dapat menjadi wadah bagi pelaku usaha UMKM di sektor furnitur untuk memperluas akses pasar. “Nanti harus lebih banyak lagi event furnitur di dalam negeri. Karena importir lebih senang ada pusat furnitur, sehingga tak perlu blusukan ke berbagai workshop lebih baik datang ke satu tempat produknya,” ujarnya.

Teten menyebutkan, dalam rangka mendorong peningkatan spesifikasi para pelaku UKM di sektor furnitur untuk berstandar internasional. Seperti, pendirian rumah produksi bersama (factory sharing) sektor furnitur yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Teten juga mendorong terciptanya produk furnitur atau home décor yang ramah lingkungan, dengan pemanfaatan material dari bambu, bahan recycle (plastik). Pada 2023 ini, KemenKopUKM akan membangun factory sharing pengolahan bambu di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement