IDXChannel - Singapore Airlines Ltd melaporkan rekor laba bersih kuartal II-2023 pada Kamis (27/7/2023). Laba maskapai penerbangan asal Singapura tersebut naik hampir dua kali lipat, didorong oleh pulihnya permintaan pasca-pandemi Covid-19.
Maskapai ini melaporkan keuntungan bersih sebesar SGD734 juta atau setara USD554,84 juta ((USD1 setara dengan 1,3229 SGD) untuk tiga bulan yang berakhir pada 30 Juni, dibandingkan dengan SGD370 juta setahun sebelumnya. Adapun pendapatan untuk kuartal tersebut naik 14 persen menjadi SGD4,48 miliar.
"Grup ini berada di posisi yang baik dalam lingkungan operasi saat ini bahkan ketika persaingan diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang karena lebih banyak kapasitas yang disuntikkan ke rute internasional," kata perusahaan tersebut dalam laporan keuangan terbaru.
Saham Singapore Airlines dibuka menghijau pada perdagangan hari ini, Jumat (28/7/2023) naik 0,4 persen. Secara year to date (ytd), saham Singapore Airlines telah meroket sebanyak 37,52 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)
Kebangkitan Industri Penerbangan Pasca Pandemi
Tak hanya Singapore Airlines, maskapai penerbangan di seluruh dunia juga tengah menikmati kebangkitan perjalanan melintas batas pasca pandemi. Permintaan perjalanan meningkatkan frekuensi penerbangan dan menambah tujuan baru.
Skytrax World Airline Award merilis 10 Maskapai Top Dunia 2023 di antaranya:
Qatar Airways yang berbasis di Doha juga melaporkan laporan finansial yang solid dalam laporan tahunan 2022/2023 yang diterbitkan awal bulan ini.
Maskapai mitra resmi FIFA World Cup Qatar 2022 tersebut memuji hasil positifnya atas kesuksesan di tengah perluasan jaringan dan peningkatan permintaan.
Qatar dilaporkan mengangkut lebih dari 1 juta penumpang ke perhelatan Piala Dunia FIFA tahun lalu dari seluruh dunia. Hasil ini berkontribusi pada kinerjanya yang kuat. Secara keseluruhan, maskapai ini mendapat kenaikan penumpang 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada 5 Juli, Qatar melaporkan laba bersih sebesar USD1,21 miliar selama tahun fiskal 2022/2023. Adapun pendapatan secara keseluruhan sebesar USD21 miliar, naik 45 persen dari tahun lalu.
Adapun salah satu maskapai global lainnya, Emirates Group melaporkan angka rekor laba dan pendapatan pada 11 Mei lalu untuk tahun yang berakhir April 2023. Sama seperti yang lain, Emirates juga melaporkan lonjakan penumpang yang berpengaruh pada pendapatan perusahaan.
Grup yang berbasis di Dubai ini melaporkan laba tahunan sebesar 10,9 miliar dirham Uni Emirat Arab (setara USD3 miliar). Sementara pendapatan Emirates meningkat 81 persen menjadi 119,8 miliar dirham.
Jumlah penumpang mencapai 43,6 juta untuk tahun ini, yang merupakan peningkatan 123 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Maskapai asal Jepang, All Nippon Airways (ANA) juga mengalahkan ekspektasi laba selama tahun fiskal yang berakhir pada Maret lalu. Peningkatan jumlah pelancong juga menjadi alasan kenaikan pendapatan.
ANA yang berbasis di Tokyo mengatakan permintaan perjalanan internasional meningkat secara dramatis pada kuartal keempat tahun lalu. Ini membantu mendorong laba operasi setahun penuh 120 miliar yen Jepang (setara USD875 juta), dan margin operasi menjadi 7 persen.
Pada Februari lalu, ANA memperkirakan laba operasi sekitar 90 miliar yen Jepang dan margin sekitar 5,6 persen. Maskapai ini melaporkan laba bersih sebesar 90 miliar yen Jepang untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret.
Turkish Airlines secara mengejutkan juga melaporkan laba bersih sebesar USD2,7 miliar sepanjang 2022 dan menjadi salah satu yang tertinggi dalam industri penerbangan sejauh ini.
Laba bersih perusahaan tercatat sebesar USD2,725 miliar dibandingkan dengan USD959 juta pada 2021.
Pendapatan perusahaan juga tumbuh menjadi USD18,246 miliar dari sebelumnya USD10,686 miliar.
Pendapatan ini sebanyak USD14,291 berasal dari penumpang dan sebesar USD3,735 miliar berasal dari kegiatan kargo.
Turkish Airlines melaporkan telah mengangkut 71,8 juta penumpang dengan faktor muatan domestik 85,8 persen dan faktor muatan internasional 80,1 persen. (ADF)