Lebih lanjut, dia menjelaskan terdapat beberapa tantangan penerbangan nasional, baik untuk maskapai penerbangan berjadwal, tidak berjadwal dan kargo yang harus disikapi bersama stakeholder penerbangan. Seperti regulasi yang kurang fleksibel, risiko nilai tukar rupiah terhadap dollar, pengadaan sparepart, hubungan dengan pengelola bandara dan Airnav, masalah operasional penerbangan tidak berjadwal (terbang malam, terbang khusus, air ambulance, dan lainnya), serta penerbangan charter ilegal.
"Diperlukan langkah-langkah strategis jangka pendek, menengah dan panjang agar tantangan ini bisa segera teratasi dan industri penerbangan pulih seperti sebelum pandemi Covid-19," kata Denon.
Sebagai asosiasi pengusaha, Inaca mengharapkan pemerintah untuk melanjutkan pembahasan permasalahan industri penerbangan secara holistik dan komprehensif mulai dari bisnis dan operasional penerbangan sampai dengan hal-hal pendukungnya dengan melibatkan pentahelix stakeholder yaitu pemerintah lintas kementerian/lembaga, kalangan bisnis, akademisi, dan masyarakat.
Selain itu, Inaca juga meminta pemerintah untuk menyelenggarakan konektivitas penerbangan secara komprehensif dengan sistem hub dan spoke baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.