IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkap struktur ekspor nasional pada semester I-2025 masih didominasi industri pengolahan. Sektor tersebut menyumbang 83,8 persen dari total ekspor nasional.
"Struktur ekspor kita, pangsa pasar ekspor kita, industri pengolahan sebesar 83,81 persen, kemudian pertambangan dan lainnya 13,53 persen, dan pertanian 2,64 persen," kata Mendag dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kemendag, Senin (4/8/2025).
Dia juga menyoroti sektor pertanian yang mencatat pertumbuhan ekspor tertinggi secara tahunan, yakni 49,77 persen, disusul industri pengolahan sebesar 16,57 persen. Sementara itu, sektor pertambangan dan lainnya mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 25,23 persen.
Beberapa komoditas disebut Mendag Budi mencatat pertumbuhan ekspor yang signifikan. Produk kakao dan olahannya mengalami lonjakan ekspor tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 129,86 persen, diikuti oleh kopi, teh, dan rempah-rempah yang naik 86,5 persen.
Selain itu, ekspor timah dan produk turunannya tumbuh 80,88 persen, aluminium dan produk turunannya 74,3 persen, serta berbagai produk kimia sebesar 54,12 persen.
Dalam hal negara tujuan ekspor, Swiss tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan tertinggi. Budi menekankan bahwa Swiss, yang merupakan bagian dari European Free Trade Association (EFTA), menjadi mitra dagang penting seiring implementasi perjanjian perdagangan bebas.
"Kemudian Arab Saudi 49 persen, Thailand 45 persen, Bangladesh 38 persen, dan Singapura 28 persen. Sementara kawasan dengan pertumbuhan tertinggi per semester, pertama Asia Tengah 92 persen, Afrika Barat 57 persen, Afrika Timur 52 persen, Amerika Selatan 48 persen, dan Afrika Selatan 43 persen," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Mendag mengumumkan capaian kinerja ekspor Indonesia selama semester I-2025 menunjukkan tren positif, di mana terjadi pertumbuhan sebesar 7,70 persen atau melampaui target yang ditetapkan sebesar 7,10 persen.
(NIA DEVIYANA)