sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Industri Tekstil Jabar Nyaris Gulung Tikar Terimbas Predatory Pricing Social Commerce

Economics editor Ikhsan PSP
25/09/2023 08:30 WIB
Industri tekstil di wilayah Jawa Barat (Jabar) terancam berhenti produksi diduga karena maraknya praktik predatory pricing di social commerce.
Industri Tekstil Jabar Nyaris Gulung Tikar Terimbas Predatory Pricing Social Commerce (Foto: Ist)
Industri Tekstil Jabar Nyaris Gulung Tikar Terimbas Predatory Pricing Social Commerce (Foto: Ist)

Menurut Teten, hal itu terjadi juga karena didorong adanya aturan safe guard yang tidak berjalan dengan semestinya. Untuk itu, Pemerintah berupaya untuk membenahi dan berkoordinasi dengan Mensesneg untuk langkah ke depan.

"Sebab sekali lagi, kewenangan ini ada di Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Presiden Jokowi pun sudah mengatakan secepatnya ada Undang-Undang yang mengaturnya," ujarnya.

"Presiden sudah menyampaikan akan meninjau kembali perdagangan online, yang dalam waktu dekat akan dibahas. Itu termasuk yang sudah kita usulkan Permendag Nomor 50 Tahun 2020 kan sudah selesai tinggal ditetapkan saja," sambung Teten.

Tak hanya itu, MenKopUKM juga merasa perlu ada HPP khusus di produk tekstil. Sebab di China sendiri, mereka menerapkan model barang masuk di sana tidak boleh di bawah HPP. "Kalau kita terapkan itu, bisa melindungi industri dalam negeri," ungkap Teten.

(DES)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement