Sementara itu, komponen inti yang memberikan andil inflasi terbesar 1,30 persen berasal dari komoditas emas perhiasan, kopi bubuk, gula pasir, nasi dengan lauk, biaya sewa rumah dan minyak goreng.
Berikutnya, komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 1,68 persen seperti sigaret kretek mesin, bensin, sigaret kretek tangan, dan sigaret kretek putih mesin.
Selanjutnya, komponen harga bergejolak yang mengalami inflasi sebesar 3,04 persen dengan andil inflasi sebesar 0,49 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi untuk komponen harga bergejolak ini adalah beras, cabai rawit, dan kentang.
Berdasarkan sebaran wilayahnya seluruh provinsi mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan dengan inflasi sebesar 5,05 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kepulauan Bangka Belitung dengan inflasi sebesar 1,02 persen.
(DESI ANGRIANI)