sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inflasi Surabaya Turun, Harga Bahan Pokok Harus Stabil hingga Idul Adha

Economics editor Aan Haryono
16/06/2023 18:29 WIB
Inflasi Kota Surabaya pada Mei 2023 turun. Meski begitu, Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya menjaga harga bahan pokok tetap stabil hingga Idul Adha.
Inflasi Surabaya Turun, Harga Bahan Pokok Harus Stabil hingga Idul Adha. (Foto: MNC Media)
Inflasi Surabaya Turun, Harga Bahan Pokok Harus Stabil hingga Idul Adha. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Angka inflasi di Kota Surabaya terus turun per Mei 2023. Meski begitu, Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya menjaga harga bahan pokok tetap stabil hingga Idul Adha.

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Surabaya secara rutin terus memantau perkembangan harga bahan pokok. Selain itu, TPID bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi selalu rutin menggelar rapat evaluasi setiap minggunya.

Makanya, Wali Kota Eri pun menargetkan harga bahan pokok bisa stabil hingga Hari Raya Idul Adha nanti.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Mei 2023, Kota Surabaya terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 5,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,29. Padahal, pada Maret 2023 yoy Surabaya masih sebesar 6,3 persen, dan April 2023 yoy Surabaya sebesar 5,64 persen dan bulan ini turun menjadi 5,27 persen.

“Kita terus pantau harga dan kita terus menjaga dan menekan inflasi. Bahkan, kita juga selalu rapat inflasi setiap hari Jumat,” kata Eri, Jumat (16/6/2023).

Ia melanjutkan, pihaknya tidak hanya melihat kenaikan harga semata, tapi juga melihat kebutuhan atau stok yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sejauh ini, kebutuhan itu masih tetap bisa terpenuhi dan harga bahan pokok dipastikan akan tetap stabil hingga Hari Raya Idul Adha nanti.

“Nah, yang kita kejar sekarang ini adalah harganya yang harus semakin turun. Ada beberapa hal seperti cabai rawit sudah turun, ada yang masih tinggi seperti daging ayam tapi sekarang sudah dibawah juga. Saya juga sampaikan itu inflasi jangan sampai di atas HET (Harga Eceran Tertinggi),” tegasnya.

Apabila sudah ada yang jual di atas HET, maka dia sudah meminta jajaran Pemkot Surabaya untuk melakukan langkah-langkah strategis yang solutif. Ia mencontohkan BBM untuk mengangkut barang itu disubsidi oleh pemkot dengan menggunakan biaya tak terduga. “Seperti itu boleh-boleh saja, dan itulah yang dilakukan oleh TPID ini,” katanya.

Selain itu, Wali Kota Eri juga menjelaskan bahwa apabila ada inflasi di Surabaya, ia bersama TPID menganalisis inflasinya itu karena apa, di bagian apanya. Baru setelah itu dilakukan langkah-langkah penyelesaiannya supaya bisa menekan inflasinya itu. Bahkan, ia mengaku sudah meminta jajaran PD Pasar Surya untuk selalu memantau harga di pasar, kalau ada yang menjual di atas HET, sanksinya bagaimana dan tindaklanjutnya bagaimana.

“Misalnya jual minyak seperti Minyak Kita. Kalau yang plastikan itu murah dan sesuai HET, lalu yang botolan harganya mahal dan tidak sesuai HET, berarti jangan jualan yang botolan, juallah yang plastikan saja. Nah, itulah yang saya minta kepada PD Pasar Surya sekaligus dengan tim inflasinya, begitu-begitu yang saya minta,” katanya.

Berdasarkan laporan dari TPID, per tanggal 15 Juni 2023, harga daging sapi Rp140 ribu, telur Rp27 ribu, cabai rawit Rp57 ribu, gula curah Rp13.500, daging ayam Rp36.750, beras medium non bulog Rp10.500, dan Minyak Kita Rp14 ribu. “Saya minta se-Surabaya harganya sama segitu,” katanya.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement