sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inggris Jadi Negara Pertama yang Setuju Penggunaan Pil Anti Virus Covid-19

Economics editor Hasyim Ashari
04/11/2021 21:09 WIB
Inggris menjadi negara pertama dunia yang menyetujui pil antivirus Covid-19 yang dikembangkan oleh Marck dan Ridgeback Biopetherapeutics.
Inggris Jadi Negara Pertama yang Setuju Penggunaan Pil Anti Virus Covid-19 (FOTO:MNC Media)
Inggris Jadi Negara Pertama yang Setuju Penggunaan Pil Anti Virus Covid-19 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel – Inggris menjadi negara pertama dunia yang menyetujui pil antivirus Covid-19 yang dikembangkan oleh Marck dan Ridgeback Biopetherapeutics. 

Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) merekomendasikan obat molnupiravir untuk diberikan secepat mungkin setelah tes dinyatakan positif Covid-19 dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala. Ini adalah pengobatan antivirus oral pertama untuk COVID-19 yang disetujui potensi izin peraturan AS. 

Penasihat AS akan bertemu bulan ini untuk memilih apakah molnupiravir harus disahkan. Obat tersebut, yang diberi merek Lagevrio di Inggris, telah diawasi dengan ketat sejak data bulan lalu. 

Hasilnya menunjukkan obat itu dapat mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit bagi mereka yang paling berisiko terkena Covid-19 parah ketika diberikan pada awal penyakit. 

Seperti dilansir dari Channel News Asia (CNA), Kamis (4/11/2021), Pemerintah Inggris dan Layanan Kesehatan Nasional negara itu akan mengkonfirmasi bagaimana pengobatan akan diberikan kepada pasien pada waktunya. 

"Pada bulan lalu, Inggris menyetujui kesepakatan dengan Merck untuk mengamankan 480.000 kursus molnupiravir," seperti dikutip Kamis. 

Dalam pernyataan terpisah, Merck mengatakan pihaknya mengharapkan untuk memproduksi 10 juta program pengobatan pada akhir tahun ini, dengan setidaknya 20 juta akan diproduksi pada tahun 2022. 

Pil Covid-19 ini dapat menjadi terobosan baru, karena bisa diminum orang di rumah untuk mengurangi gejala dan mempercepat pemulihan. Keberhasilannya diharap akan mengurangi beban kasus yang menghancurkan fasilitas kesehatan dan membantu mengekang wabah di negara-negara miskin dengan sistem perawatan kesehatan yang lemah.

(SANDY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement