“Purchasing Managers’ Index atau PMI kita kemarin baru dirilis yaitu 52,5%. Nah ini tidak bisa ada tanpa adanya optimisme dari teman-teman buruh. Karena ini adalah yang tertinggi di kawasan ASEAN. Sehingga tentu perekonomian kita kemarin dalam Covid mampu tumbuh di 5%. Kita mampu menjaga inflasi kemarin sudah diumumkan di 3,52%. Pertumbuhan 5% adalah pertumbuhan kedua tertinggi diantara negara G20. Dan pertumbuhan ini sekali lagi adalah kontribusi dari kita semua, dari para pengusaha dan juga dari para pekerja ataupun para buruh,” tutur Airlangga.
Tantangan ketenagakerjaan lainnya yang dihadapi Indonesia yakni rendahnya produktivitas tenaga kerja. Terkait itu, pemerintah berupaya menumbuhkan produktivitas tenaga kerja dengan meningkatkan kualitas para pekerja, salah satunya melalui program Kartu Prakerja yang seluruhnya dilaksanakan secara digital.
Selain itu, terkait dengan transisi energi dari energi berbasis fosil ke renewable energy akan banyak memiliki peluang pekerjaan antara lain pengembangan industri berbasis solar, pengembangan geothermal, pengembangan hydro energy, serta industri hijau (green energy). Hal ini menjadi penting karena sektor green energy sangat berkaitan dengan para buruh.
Lebih lanjut, Airlangga mengapresiasi KSBSI atas suksesnya perhelatan G20 yang lalu dimana KSBSI berperan aktif dalam Labour20. Serikat buruh merupakan mitra strategis bagi pemerintah dalam mendorong tumbuhnya ekonomi yang inklusif.
“Salah satu kebijakan lain yang dibuat pemerintah yakni Proyek Strategis Nasional. Dan Proyek Strategis Nasional ini mempekerjakan banyak tenaga kerja. Nah ini yang terus kita dorong bahwa inti dari hampir seluruh program kerja pemerintah adalah untuk mendorong penciptaan lapangan kerja,” pungkas Airlangga.
(DKH)