Namun, perusahaan multifinance bagian Grup Astra, PT Federal International Finance (FIF Group) mulai ambil ancang-ancang atas dampak kenaikan harga BBM terhadap peningkatan rasio pembiayaan bermasalah.
Perseroan masih meyakini para debitur FIF yang masuk kategori kurang lancar akibat kenaikan BBM pun tidak lantas berakhir dengan kredit macet, apabila aktivitas perekonomian masih berjalan lancar.
Terlebih, industri pembiayaan sepeda motor pun masih terdampak fenomena kelangkaan stok kendaraan pada paruh awal 2022 lalu, sehingga debitur eksisting notabene merupakan mereka yang punya kesempatan mempersiapkan kondisi keuangannya menjadi lebih stabil.
Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan FIF per Juni 2022, rasio NPF bruto dari leasing khusus memfasilitasi produk pembiayaan motor baru merek Honda ini masih terjaga di level 0,99 persen, naik tipis ketimbang NPF bruto pada akhir tahun lalu di level 0,7 persen.
FIF optimistis kinerja sepanjang tahun ini masih bisa lebih baik ketimbang tahun lalu yang totalnya mencapai Rp31,83 triliun, di mana porsi pembiayaan motor baru alias produk FIFASTRA mencapai Rp21,2 triliun dari total.