Kapasitas kontainer pelabuhan tersebut sebesar 60 ribu-80 ribu TEUS, curah cair 2-3 juta ton, dan curah kering 7-8 juta ton per tahun.
Sementara itu, terkait pengembangan Lapangan Ubadari, CCUS, dan Compression (UCC Project) di Teluk Bintuni dibiayai oleh konsorsium BP tangguh sebesar Rp38 triliun dan ini memiliki potensi meningkatkan tambahan gas dari proyek UCC, sebesar 900 MMSCFD, dan pengurangan emisi karbon +- sebesar 25 MT CO.
“Kemudian ada juga terkait dengan beberapa penyelesaian PSN antara lain Tol Trans-Sumatera. Bapak Presiden memutuskan yang akan diselesaikan dalam tahap kedua ini adalah yang rutenya dari Betung ke Jambi sepanjang 169 kilometer. Untuk konstruksinya Rp22 triliun dan untuk kebutuhan lahannya dibutuhkan Rp4,1 triliun,” jelas Airlangga.
Airlangga menambahkan, Presiden Jokowi mengarahkan agar khusus untuk IKN ditetapkan sebagai PSN agar mempermudah dan mengakselerasi pembangunan IKN baru.
“Bapak Presiden meminta agara keseluruhan proyek secara nasional bisa selesai secara fisik sebelum 2024,” pungkas Airlangga. (FAY)