IDXChannel - Pemerintah menyebut sebanyak 66 Proyek Strategi Nasional (PSN) telah tuntas selama periode 2019-2021 senilai Rp414,3 triliun. Selain itu, ada PSN yang harus dikebut
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, seperti ditulis Rabu (7/9/2022).
Proyek yang telah diselesaikan, di antaranya bendungan, bandara, jalan, kawasan, kereta, jalan tol, pelabuhan, SPAM, kawasan industri, dan teknologi.
Menko Airlangga juga melakukan evaluasi PSN, antara lain proyek Tol Trans Sumatera, Tol Semarang-Demak, mekanisme pengadaan tanah dengan konsinyasi, dan kepastian PSN bagi proyek infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN).
Selain itu, evaluasi juga tentang Bendungan Gerak Karangnongko, Tol Tuban-Lamongan-Gresik, pengembangan Bio-fuel, etanol, methanol di Bojonegoro, usulan PSN untuk Terminal Petikemas Muaro Jambi, revitalisasi rumah susun, serta Pengembangan Lapangan Ubadari, CCUS, dan Compression (Pengembangan LNG Tangguh).
“Bapak Presiden Joko Widodo memberikan arahan seluruh PSN ini bermanfaat bagi masyarakat, terutama terkait dengan penciptaan lapangan kerja. Investasi dalam PSN juga tentu memiliki multiplier effect,” ungkap Airlangga.
Lebih lanjut Airlangga menambahkan, terkait multiplier effect yang muncul, seperti dari pembangunan bendungan dan jalan dapat membuka akses yang lebih luas.
Ini karena beberapa bendungan berada di wilayah yang dapat mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat karena ketersediaan air dan irigasi yang lebih baik, sehingga bermanfaat untuk program-program pertanian.
Selanjutnya, diputuskan juga tentang pengembangan biofuel, etanol, dan metanol di Bojonegoro, diperkirakan investasinya sebesar Rp25,7 triliun rupiah dan diharapkan financial closing-nya dapat selesai di kuartal II-2024.
Menko Airlangga menerangkan soal projek pabrik pupuk di Fak-Fak yang rencananya akan diinvestasikan oleh Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim dengan nilai investasi sebesar Rp22 triliun untuk memproduksi amonia dan urea.
“Proyek tersebut diharapkan juga dapat diselesaikan finansial closing-nya sebelum 2024,” ujar Airlangga.
Terkait proyek Pelabuhan Terminal Petikemas di Muoro Jambi, disampaikan bahwa skema investasi tahap pertama sebesar Rp948 miliar dan tahap kedua Rp3 triliun.
Kapasitas kontainer pelabuhan tersebut sebesar 60 ribu-80 ribu TEUS, curah cair 2-3 juta ton, dan curah kering 7-8 juta ton per tahun.
Sementara itu, terkait pengembangan Lapangan Ubadari, CCUS, dan Compression (UCC Project) di Teluk Bintuni dibiayai oleh konsorsium BP tangguh sebesar Rp38 triliun dan ini memiliki potensi meningkatkan tambahan gas dari proyek UCC, sebesar 900 MMSCFD, dan pengurangan emisi karbon +- sebesar 25 MT CO.
“Kemudian ada juga terkait dengan beberapa penyelesaian PSN antara lain Tol Trans-Sumatera. Bapak Presiden memutuskan yang akan diselesaikan dalam tahap kedua ini adalah yang rutenya dari Betung ke Jambi sepanjang 169 kilometer. Untuk konstruksinya Rp22 triliun dan untuk kebutuhan lahannya dibutuhkan Rp4,1 triliun,” jelas Airlangga.
Airlangga menambahkan, Presiden Jokowi mengarahkan agar khusus untuk IKN ditetapkan sebagai PSN agar mempermudah dan mengakselerasi pembangunan IKN baru.
“Bapak Presiden meminta agara keseluruhan proyek secara nasional bisa selesai secara fisik sebelum 2024,” pungkas Airlangga. (FAY)