sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

WIKA Targetkan Seksi 2 Tol Serang-Panimbang Beroperasi Oktober 2026

Economics editor Nia Deviyana
26/11/2025 22:47 WIB
Beroperasinya ruas Rangkasbitung-Cileles pada Oktober 2026 akan menjadi game changer. 
WIKA Targetkan Seksi 2 Tol Serang-Panimbang Beroperasi Oktober 2026. Foto: iNews Media Group.
WIKA Targetkan Seksi 2 Tol Serang-Panimbang Beroperasi Oktober 2026. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Serang Panimbang mengumumkan kemajuan vital Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 2 Rangkasbitung–Cileles sepanjang 24,17 km. 

Jalan tol tersebut ditargetkan siap beroperasi pada Oktober 2026. Hal itu menandai langkah signifikan dalam penyelesaian total Proyek Strategis Nasional (PSN) sepanjang 83,67 km.

Direktur Utama WIKA Serang Panimbang, Juliansyah menyampaikan bahwa beroperasinya ruas Rangkasbitung-Cileles pada Oktober 2026 akan menjadi game changer. 

"Ini bukan hanya soal memangkas waktu tempuh, tapi tentang membuka isolasi ekonomi. Akses yang lebih aman, cepat, dan nyaman akan mendorong investasi, memajukan sektor pariwisata, dan pada akhirnya mempercepat kesejahteraan masyarakat di Provinsi Banten," kata Juliansyah dalam siaran pers, Rabu (26/11/2025).

Juliansyah menjelaskan, peran utama Jalan Tol Serang-Panimbang adalah sebagai katalisator pembangunan. Terkoneksi langsung dengan Tol Trans Jawa, jalan tol ini secara signifikan memangkas waktu tempuh dari Jakarta menuju Banten Selatan, menjadikannya hanya 1 hingga 2 jam, dari waktu tempuh sebelumnya yang mencapai 3-4 jam. 

Selain itu, jalan tol ini juga membuka pintu gerbang utama menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, serta destinasi ikonik lainnya seperti Taman Nasional Ujung Kulon. Peningkatan aksesibilitas ini diharapkan tidak hanya menarik lebih banyak wisatawan dan mendorong mereka tinggal lebih lama, tetapi juga memicu investasi pariwisata di kawasan tersebut. 

“Selain itu, jalan tol ini turut meningkatkan efisiensi logistik dan menekan biaya distribusi, serta dirancang secara fundamental untuk menjembatani kesenjangan ekonomi antara wilayah utara Banten yang sudah maju dengan Banten Selatan,” ujar Juliansyah.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement