Agung menuturkan Shell berharap jumlah SPKLU di Indonesia terus berkembang. Namun, juga harus dibarengi dengan masifnya kebijakan mobil listrik.
Sementara secara global, Shell menetapkan target lebih dari 500 ribu titik SPKLU pada 2025. Saat ini, sudah ada 140 ribu titik pengisian daya listrik dengan mayoritas di benua Eropa dan Amerika.
"Tapi yang pasti kita di Asia juga sudah bersiap ke arah sana (penyediaan energi bersih). Saya juga tidak menampik karena di global sendiri strategi bisnis Shell memang arah ke net zero emission. Kita ingin menjadi operator electric vehicle charging terbesar di dunia," pungkasnya. (NIA)