Selama resesi, sebagian besar investor harus menghindari investasi di perusahaan yang memiliki leverage tinggi, siklus, atau spekulatif, karena perusahaan-perusahaan ini menimbulkan risiko terbesar untuk melakukan hal yang buruk selama masa ekonomi yang sulit.
Strategi resesi yang lebih baik adalah berinvestasi di perusahaan yang dikelola dengan baik yang memiliki utang rendah, arus kas yang baik, dan neraca yang kuat.
Saham counter-cyclical berhasil dengan baik dalam resesi dan mengalami apresiasi harga meskipun ada hambatan ekonomi yang berlaku.
Beberapa industri dianggap lebih tahan resesi daripada yang lain, seperti utilitas, bahan pokok konsumen, dan pengecer diskon.
(DKH)