sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Tiga Negara Penyumbang Surplus Neraca Dagang RI Terbesar

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
15/02/2023 14:31 WIB
(BPS) mencatat tiga negara menjadi penyumpang surplus neraca perdagangan Indonesia terbesar di Januari 2023. Siapa saja?
Ini Tiga Negara Penyumbang Surplus Neraca Dagang RI Terbesar. (Foto: MNC Media).
Ini Tiga Negara Penyumbang Surplus Neraca Dagang RI Terbesar. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai USD3,87 miliar pada Januari 2023. 

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengatakan, negara penyumbang terbanyak berasal dari Amerika Serikat, Filipina, dan India. 

"Perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat membukukan surplus sebesar USD1,174 miliar, terbesar pada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) sebesar USD291,2 juta," terangnya, Rabu (15/2/2023).

"Selain itu, juga pada komoditas pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) sebesar USD182,4 juta serta lemak dan minyak hewan atau nabati sebesar USD175 juta," Habibullah menambahkan.

Dia menuturkan, Filipina menjadi negara kedua penyumbang surplus terbesar, yaitu mencapi USD909,2 juta, surplus terbesar bahan bakar mineral dari Filipina mencapai USD392,4 juta. 

Sumbangan surplus tertinggi lainnya berasal dari komoditas kendaraan dan bagiannya sebesar USD235,1 juta, dan besi dan baja sebesar USD47,3 juta. 

“Filipina surplus sebesar USD909,2 juta, terbesar pada kom0ditas Bahan bakar mineral kode HS 27, kendaraan dan bagiannya kode HS 87, serta besi dan baja kode HS 72,” sambung Habibullah.

Kemudian, negara lainnya yaitu India yang mencatatkan surplus sebesar USD810,5 juta. Penyumbang terbesar pada komoditas bahan bakar mineral mencapai USD439,1 juta, lemak dan minyak hewani atau nabati sebesar USD436 juta, serta besi dan baja senilai USD109,9 juta. 

Di sisi lain, tiga negara yang menyumbang defisit terdalam pada kinerja neraca perdagangan Januari 2023, yaitu Thailand sebesar USD398,8 juta, Australia sebesar USD353,1 juta, dan Argentina senilai USD247,1 juta. 

Sementara itu, Indonesia mencatatkan defisit perdagangan dengan China sebesar USD67 juta. 

Habibullah mengatakan, Indonesia telah melakukan impor hingga USD895 juta dari Thailand, sementara kinerja ekspor ke Negeri Gajah Putih tersebut hanya USD496,2 juta. 

Secara total, nilai ekspor Indonesia mencapai USD22,31 miliar pada Januari 2023, naik 16,37 persen (year-on-year/yoy), namun turun 6,36 persen dibandingkan Desember 2022 (month-to-month/mtm). 

"Sementara nilai impor Indonesia untuk periode yang sama sebesar USD18,44 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2023 mebukukan surplus sebesar USD3,87 miliar," pungkas Habibullah. 

(FAY) 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement