Ukraina pun diproyeksikan menjadi pengekspor jagung terbesar ketiga di dunia pada musim 2021/22 dan pengekspor gandum terbesar keempat, menurut data Dewan Biji-bijian Internasional.
Dengan adanya perang ini, rantai pasokan produk pertanian di Ukraina pun sangat terdampak. Banyak pengamat yang memprediksi bahwa dampak ini bisa mengganggu komoditas ekspor gandum tidak hanya di wilayah Eropa tapi juga secara global.
2. Mineral Logam dan Non Logam
Selain sektor pertanian, sumber daya alam Ukraina yang terdampak perang adalah hasil tambangnya.
Seperti diketahui, Ukraina cukup berperan besar dalam penyumbang mineral logam dunia. Negara ini mampu mengekstraksi besi sebanyak 39 juta ton dan 2,4% dari produksi global.
Selain itu, Ukraina juga menjadi penghasil ekstraksi mineral seperti mangan sebanyak 651 ribu ton dan 3,6% dari output global, titanium sebanyak 431 ribu ton dan 6,3% dari produksi global, galium sebanyak 9 ton dan 2,9% dari output global, dan germanium sebanyak 1 ton dan 1% dari output global.
Untuk hasil mineral non logam, Ukraina mampu menghasilkan ekstraksi grafit sebanyak 13 ribu ton dan 1,3% dari output global dan ekstraksi kaolin sebanyak 2,4 juta ton dan 5,9% dari output global.