Menurut Faik, setidaknya ada tiga objektif utama dari penggabungan AP I dan AP II menjadi InJourney Airports. Pertama, membangun konektivitas udara untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi sekaligus mendorong sektor pariwisata.
Kedua, melakukan penataan bandara. Sebab menurutnya, bandara menjadi etalase Indonesia bagi para tamu mancanegara yang datang ke Indonesia. Contohnya, beautifikasi terminal Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dan optimalisasi kapasitas dan fasilitas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
"Kita diharapkan mampu mengubah wajah bangsa melalui bandara, kan ini menjadi etalasenya nih, orang asing masuk Indonesia yang pertama dilihat bandaranya," ujar dia.
Ketiga, menciptakan nilai tambah. Sebab, lewat penggabungan kedua operator bandara tersebut membuat InJourney Airports sebagai pengelola bandara terbesar ke-5 di dunia dari sisi valuasi. InJourney Airports sendiri akan mengelola 37 bandara komersial di Indonesia.