“Kondisi tersebut ditandai dengan berbagai faktor geopolitik, tren kenaikan suku bunga, dan juga tingginya inflasi. Meski begitu, hal ini memberikan tantangan tersendiri bagi industri pariwisata dan pendukungnya,” lanjutnya.
Dia menerangkan, performa perseroan yang positif juga didukung oleh berbagai strategi. Misalnya kerja sama dengan key airlines untuk meningkatkan jumlah direct flight baik domestik maupun internasional.
Di samping itu, InJourney melakukan penguatan kinerja usaha bandar udara, salah satunya dengan meningkatkan bisnis non aero di bandara-bandara yang dikelola anggota holding, yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).
Selain itu, lanjut Donny, InJourney tetap berkomitmen melakukan program pengembangan destinasi pariwisata. Pada September 2023, InJourney telah meluncurkan wajah baru Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang harapannya akan menjadi sebuah ikon besar pariwisata di Jakarta dan juga tentu saja di Indonesia.
InJourney juga memastikan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur dapat berjalan optimal dan sukses untuk menjadi terobosan baru dalam sejarah industri pariwisata dan kesehatan di Indonesia.
(YNA)