IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan akan mencontoh Singapura dan Kanada dalam pengelolaan dana pensiun (dapen).
Sebelumnya, Erick buka-bukaan bahwa dapen BUMN saat ini defisit mencapai Rp9,8 triliun dengan komposisi 65% dapet sakit dan 35% sehat.
"Kita sudah coba benchmarking jangan sampai kita lakukan pembenahan tanpa melihat apa yang di negara lain. Jadi kita sudah liat bagaimana struktur yang ada di Kanada hingga Singapura," ungkap Erick saat ditemui di gedung DPR RI, Senin, (13/2/2023).
Lantas, bagaimana pengelolaan dapen di kedua negara yang rencananya bakal menjadi acuan Erick Thohir?
Jika dikulik, seperti apakah sistem pengelolaan dapen yang Kanada dan Singapura jalani?
Sistem pensiun di Singapura diwadahi dalam lembaga bernama Central Provident Fund (CPF).
Mengutip laman riset Bappenas, setiap warga negara, Permanent Residents (PRs) dan pemberi kerja menyisihkan kontribusinya ke dalam tiga rekening CPF, yakni Ordinary Account (OA) yang dipergunakan untuk pembelian properti, asuransi, investasi dan pendidikan.
Lalu ada Special Ac-count (SA) untuk penduduk senior, kebutuhan darurat, dan investasi produk terkait pensiun. Terakhir, Medisave Account (MA) khusus untuk kesehatan.
Pengelolaan Keseluruhan pengelolaan CPF ditangani sebuah Dewan yang disebut CPF Board, dibentuk berdasarkan undang-undang dan beroperasi dibawah pengendalian kementerian sumber daya manusia.
Anggota Dewan ditunjuk oleh Kementerian SDM, terdiri dari perwakilan pemerintah, pekerja, pemberi kerja, dan profesional.
Dewan bertanggungjawab melaksanakan kegiatan administrasi rutin, tetapi tidak termasuk membuat keputusan investasi, karena menetapkan kebijakan investasi merupakan tanggung jawab utama dari Government of Singapore Investment Corporation (GIC) yang merupakan perusahaan swasta milik pemerintah.
Tiap bulannya, pemberi kerja dan pekerja berkontribusi pada CPF. Bentuk kontribusi beragam.
Pemberi kerja akan membayarkan bagi pekerjanya yang berpenghasilan di atas SGD50 per bulan. Bagi pekerja yang memperoleh lebih besar dari SGD500 per bulan, baik pemberi kerja dan pekerja diharuskan berkontribusi pada rekening CPF pekerja.
Besarnya kontribusi mempertimbangkan pendapatan perbulan, kelompok usia, bidang pekerjaan, dan lama menetap bagi PRs, serta disesuaikan setiap tahun berdasarkan kondisi ekonomi domestik.
Kontribusi bervariasi dari minimal 3,75% sampai 20% dari pendapatan per bulan bagi pekerja.
Berdasarkan laporan tahunan yang dirilis pada akhir Juli 2020. Pengelola kekayaan negara Singapura yaitu Government Investment Corporation (GIC) menginvestasikan dana kelolaan tersebut ke sektor peritel hingga infrastruktur yang layanan dan produknya banyak ditinggalkan selama pandemi.
GIC Pte. mengelola dana lebih dari USD100 miliar. Sovereign Wealth Fund Institute mencatat dana kelolaan perseroan mencapai USD450 miliar yang menjadikannya pengelola kekayaan negara terbesar keenam di dunia.
Sepanjang tahun ini, GIC Pte. mengakuisisi 49% saham ADNOC Gas Pipelines senilai USD10,1 miliar.
Bulan lalu, perseroan mengalokasikan investasinya lewat kerja sama dengan perusahaan grup properti asal Australia yaitu Charter Hall dan mengakuisisi 200 toko peritel yang ada di sebelah pom bensin senilai USD500 juta.
Untuk Kanada, para pensiunan dapat memperoleh pensiun lewat tiga program pemerintah, yakni Peraturan Pengamanan Lanjut Usia (The Old Age Security) yang berlaku di seluruh Kanada.
Lalu, ada Program Pensiun Kanada (The Kanada Pensiun Plan) yang berlaku di seluruh provinsi Kanada kecuali Quebec. Terakhir ada Program Pensiun Quebec (Quebec Pensiun Plan) yang hanya berlaku di Quebec.