Pemerintah terus memastikan ekosistem industri baterai kendaraan listrik menjadi wacana yang menarik perhatian investor dalam dan luar negeri. Perhatian itu dasari pada bentuk energi masa depan di hampir banyak negara yang akan dikonversi menjadi baterai.
Pembangunan EV merupakan kesempatan emas bagi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara produsen kendaraan listrik di tengah wacana penggunaan energi baru terbarukan atau renewable energy yang menjadi topik hangat negara-negara maju dunia.
Indonesia juga dinilai mampu membangun industri baterai kendaraan listrik secara terintegrasi. Keyakinan itu bertolak dari kondisi ekonomi Indonesia yang diklaim menempati posisi ke-7 sebagai negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2020.
"Dalam perjanjian itu tidak hanya yang namanya batre listrik untuk mobil, tapi juga bicara untuk motor. Indonesia salah satu market terbesar motor dunia, di situ ingin jd leading sector. Tidak hanya di situ, kita juga salah satunya poin perjanjian ini untuk batre stabilisator yang mana penting ke depan untuk renewable energy atau power listrik, di mana, itu jadi leading sector," tutur Erick. (RAMA)