sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Investasi Baterai Mobil Listrik LG dan CATL di RI Hampir Final

Economics editor Suparjo Ramalan
26/03/2021 17:58 WIB
LG Chem Ltd dan Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) hampir dipastikan membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Investasi Baterai Mobil Listrik LG dan CATL di RI Hampir Final (FOTO: MNC Media)
Investasi Baterai Mobil Listrik LG dan CATL di RI Hampir Final (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - LG Chem Ltd dan Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) hampir dipastikan membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia. Pasalnya, negosiasi kedua perusahaan dengan Pemerintah Indonesia sudah masuk tahap final.

Menteri BUMN Erick Thohir mencatat, kedua perusahaan dunia tersebut bersepakat menjadi mitra kerja Indonesia dalam ekosistem industri baterai kendaraan listrik ini. 

"Tadi bahwa kita sudah siapkan partnership dengan dua pemain besar dunia yaitu CATL dan LG," ujar Erick dalam peresmian pendirian Indonesia Battery Holding (IBH) atau Indonesia Battery Corporation (IBC), Jumat (26/3/2021). 

CATL dan LG nantinya ikut terlibat dalam proses penggarapan industri baterai kendaraan listrik ini, dalam proses produksinya, konsorsium BUMN tetap terlibat dari hulu hingga hilir. Konsorsium ini terdiri dari Mining and Industry Indonesia atau MIND ID, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, tetap terlibat.

"Struktur jelas bahwa dari hulu sampai hilir kita sebagai BUMN ikut semua. bukan hanya di hulu hasil tambang di produksi prekursor terus ditinggal, enggak. Tapi tidak kalah penting kita mengharapkan yang namanya atlet teknologi dalam berpakar," kata dia. 

Pemerintah terus memastikan ekosistem industri baterai kendaraan listrik menjadi wacana yang menarik perhatian investor dalam dan luar negeri. Perhatian itu dasari pada bentuk energi masa depan di hampir banyak negara yang akan dikonversi menjadi baterai.

Pembangunan EV merupakan kesempatan emas bagi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara produsen kendaraan listrik di tengah wacana penggunaan energi baru terbarukan atau renewable energy yang menjadi topik hangat negara-negara maju dunia.

Indonesia juga dinilai mampu membangun industri baterai kendaraan listrik secara terintegrasi. Keyakinan itu bertolak dari kondisi ekonomi Indonesia yang diklaim menempati posisi ke-7 sebagai negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2020.

"Dalam perjanjian itu tidak hanya yang namanya batre listrik untuk mobil, tapi juga bicara untuk motor. Indonesia salah satu market terbesar motor dunia, di situ ingin jd leading sector. Tidak hanya di situ, kita juga salah satunya poin perjanjian ini untuk batre stabilisator yang mana penting ke depan untuk renewable energy atau power listrik, di mana, itu jadi leading sector," tutur Erick. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement