Kontributor tertinggi realisasi investasi secara total PMA yaitu sektor pertambangan yang mendominasi realisasi PMA sebesar Rp11,6 triliun setara dengan 33,1% dari total realisasi PMA. Sedangkan sektor perumahan, KI, dan perkantoran mendominasi realisasi PMDN sebesar Rp5,9 triliun atau setara 18,7% dari total realisasi PMDN.
Secara keseluruhan (PMA+PMDN), pertambangan menjadi sektor yang memiliki kontribusi paling besar (Rp 11,6 triliun). Diikuti Industri Logam Dasar, Barang Logam Bukan Mesin & Peralatannya (Rp7,6 triliun), Perumahan, Kawasan, Industri & Perkantoran (Rp6 triliun), Industri Makanan (Rp5,9 triliun), serta Industri Kimia & Farmasi (Rp5,6 triliun).
Sedangkan untuk lokasi penyumbang terbesar meliputi Gresik (Rp22,9 triliun /37,4%), Kota Surabaya (Rp12,0 triliun/19,6%), Pasuruan (Rp6,2 triliun/10,2%), Sidoarjo (Rp5,7 triliun/9,3%) dan Tuban (Rp 1,9 triliun/3,1%).
“Gresik juga menjadi kontributor tertinggi realisasi investasi PMA. Sebab di sana ada PT Freeport Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan. Sedangkan realisasi investasi PMDN kontributor tertingginya Surabaya,” jelasnya.
Sementara menurut negara asal, Realisasi PMA masih didominasi oleh investasi dari Amerika Serikat (Rp12,7 triliun), Jepang (Rp6,9 triliun), Singapura (Rp2,1 triliun), Hong Kong, RRT (Rp1,8 triliun) dan Belanda (Rp1,3 triliun).
(FRI)