IDXChannel - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat sejumlah investor dari enam negara siap menggelontorkan dana investasinya di kawasan Rebana (Cirebon, Patimban dan Kertajati). Kawasan ini nantinya ditarget dapat mendatangkan investasi sebesar Rp234,9 triliun.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat, M Taufid Budi Santoso menyebutkan saat ini setidaknya sudah ada 6 negara yang tercatat akan masuk investasi ke kawasan Rebana.
"Dikawasan rebana ini kalau melihat data yang ada beberapa investor yang masuk dari negara Tiongkok, Jepang, dan Taiwan, Timur Tengah, Kanada, Amerika Serikat yang berminat," ujarnya dalam Market Review IDXChanel, Selasa (9/11/2021).
Dengan adanya kawasan Investasi Rebana ini ditargetkan mampu mendatangkan investasi dengan total Rp234,9 triliun sesuai yang diatur dalam Perpres 87 Tahun 2021. Pada semester 1 2021 Taufiq mencatat jumlah investasinya baru mencapai Rp72,4 triliun.
"Kalau kita lihat rencana kita sampai dengan 2030 diharapkan laju pertumbuhan investasi dikawasan ini bisa mencapai 7,7 persen per tahun," sambungnya.
Dengan masuknya investasi tersebut menurut Taufiq akan mendongkrak juga laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan Nasional menjadi 7,2 persen.
"Ini nanti bisa mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat khususnya dan juga nasional yang saat ini mungkin saat ini di 2021 3 sampai 4 persen, diharapkan nanti 2030 bisa menjadi 7,2 persen dengan kontribusi dari kawasan ini," lanjutnya.
Taufiq menambahkan ada beberapa jenis industri yang ditawarkan dari kawasan Rebana ini seperti kimia dasar dan barang dari bahan kimia, industri elektronika, industri kendaraan bermotor, industri makanan, industri logam dasar dan bahan galian, serta industri-industri di lingkup pertanian.
Selanjutnya ada juga industri yang berbasis pada petrokimia seperti di daerah indaramayu dan beberapa industri lain termasuk penyiapan infarstruktur, seperti pengelolaan sampah TPPAS regional di Cirebon.
"Banyak yang berminat terhadap infrastruktur juga, misalkan sistem pengelolaan air minum jati gede, kemudian aerocity kertajati, kemudian ada beberapa investor dari Jepang dan Timur Tengah juga ingin bersama membangun rebana," pungkasnya. (RAMA)