Beberapa program ini antara lain adalah pengolahan nikel menjadi baterai kendaraan listrik, gasifikasi batubara menjadi dimetil eter (DME), pengolahan gas alam menjadi methanol dan pupuk, serta hilirisasi sektor pangan.
Komitmen pemerintah yang mendorong hilirisasi SDA, akan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi baterai kendaraan listrik. Sejumlah rencana investasi terkait hal ini adalah pembangunan industri baterai terintegrasi oleh LG sebesar USD 9,8 miliar dan CATL sebesar USD 5,2 miliar. Selain itu, Foxconn juga akan membangun industri baterai dan kendaraan listrik termasuk industri pendukungnya dengan investasi USD 8 miliar. Serta Envision/INBC yang membangun Kawasan Industri Net Zero dan industri baterai terintegrasi.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, menyatakan pihaknya berkomitmen kuat untuk mendukung pemerintah dalam pengembangan IKN Nusantara, hilirisasi SDA dan optimalisasi energi bersih dan ekonomi hijau.
"Melalui Mandiri Investment Forum, Bank Mandiri Group berharap calon investor memperoleh update informasi mengenai peluang investasi di Indonesia dan sederet reformasi kebijakan yang telah diperkenalkan pemerintah untuk menggaet para investor. Lewat forum ini, Bank Mandiri Group berkomitmen memberi kontribusi untuk terus memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya risiko resesi global," ujar Darmawan.
Dari sisi sustainability, Bank Mandiri sendiri secara konsisten mengembangkan ekosistem pembiayaan berkelanjutan dari hulu ke hilir serta framework ESG yang mengacu pada best practices. Di tahun 2022, pembiayaan hijau Bank Mandiri mencapai sebesar Rp 106 Triliun atau sekitar 11,4% dari portfolio pembiayaan.